Siapa bilang di dunia arab tidak ada kontes kecantikan??.....tentu saja disana ada!!!
Dimana ada wanita tentu saja disana ada kecantikan. Bahkan mungkin sebagian besar dari ndan-ndan semua setuju bahwa dunia arab gudangnya wanita-wanita cantik.
Kontes kecantikan yang diselengarakan pada 11 November 2009 lalu di Kairo, Mesir ini diikuti oleh 16 kontestan berusia antara 18-24 tahun dari negara-negara di Jazirah Arab, seperti Algeria, Tunisia, Palestina, Somalia, Maroko, Syiria, Jordania, Saudi Arabia, Lebanon, dan Irak.
Namun jangan ndan-ndan bayangkan bahwa kontes kencantikan ini dilakukan seperti halnya kontes miss world ataupun miss universe. Di kontes ini tidak ada sesi pakaian bikini, gaun malam yang mengumbar aurat, atau pun berfoto di pantai ala bintang porno.
Kontes kecantikan ini benar-benar dilakukan ala dunia arab. Tidak ada sesi gembor-gembor aurat untuk hanya mendefinisikan "beauty", bahkan sebagian gadis di kontes ini menggunakan jilbab.
Penyelenggara kontes ini mendapat banyak kritik dari pencinta "beauty pageant" internasional. Mereka mempertanyakan standar kecantikan yang digunakan panitia dan kualitas peserta. Panitia acara ini pun semakin menjadi bulan-bulanan kritik ketika Mawadda Nour dari Saudi Arabia terpilih menjadi pemenang. Hal ini dikarenakan Mawadda Nour memiliki postur tubuh yang gemuk, tidak kurus seperti umumnya definisi cantik ala dunia barat.
Menanggapi kritik tersebut, panitia acara menjawab bahwa definisi cantik adalah sebuah persepsi dan sesuatu yang relatif. Cantik tidaklah identik dengan badan yang kurus ataupun kerempeng. Yang mereka lakukan dalam kontes itu adalah memilih pemenang yang paling sesuai dengan kriteria cantik menurut dunia dan masyarakat arab.
Menanggapi pakaian yang dikenakan peserta yang tidak seperti umunya kontes kecantikan lain, panitia menjelaskan bahwa menilai kecantikan tidak harus dengan memandang tubuh telanjang seorang wanita. Dan mereka menegaskan bahwa wanita dengan pakaian tertutup tidak hanya cantik tapi juga jauh lebih terhormat.
Penyelenggaraan Miss Arab World ini sudah seharusnya menjadi cerminan dan tolak ukur bagi banyak wanita di dunia. Selama ini kontes kecantikan yang ada hanyalah sebuah komoditi bisnis yang mengatasnamakan emansipasi wanita dan promosi pariwisata. Kontes-kontes tersebut tidak lebih dari acara yang merendahkan derajat wanita dan hanya menjadikan wanita sebagai objek kebendaan.
Dimana ada wanita tentu saja disana ada kecantikan. Bahkan mungkin sebagian besar dari ndan-ndan semua setuju bahwa dunia arab gudangnya wanita-wanita cantik.
Kontes kecantikan yang diselengarakan pada 11 November 2009 lalu di Kairo, Mesir ini diikuti oleh 16 kontestan berusia antara 18-24 tahun dari negara-negara di Jazirah Arab, seperti Algeria, Tunisia, Palestina, Somalia, Maroko, Syiria, Jordania, Saudi Arabia, Lebanon, dan Irak.
Namun jangan ndan-ndan bayangkan bahwa kontes kencantikan ini dilakukan seperti halnya kontes miss world ataupun miss universe. Di kontes ini tidak ada sesi pakaian bikini, gaun malam yang mengumbar aurat, atau pun berfoto di pantai ala bintang porno.
Kontes kecantikan ini benar-benar dilakukan ala dunia arab. Tidak ada sesi gembor-gembor aurat untuk hanya mendefinisikan "beauty", bahkan sebagian gadis di kontes ini menggunakan jilbab.
Penyelenggara kontes ini mendapat banyak kritik dari pencinta "beauty pageant" internasional. Mereka mempertanyakan standar kecantikan yang digunakan panitia dan kualitas peserta. Panitia acara ini pun semakin menjadi bulan-bulanan kritik ketika Mawadda Nour dari Saudi Arabia terpilih menjadi pemenang. Hal ini dikarenakan Mawadda Nour memiliki postur tubuh yang gemuk, tidak kurus seperti umumnya definisi cantik ala dunia barat.
Menanggapi kritik tersebut, panitia acara menjawab bahwa definisi cantik adalah sebuah persepsi dan sesuatu yang relatif. Cantik tidaklah identik dengan badan yang kurus ataupun kerempeng. Yang mereka lakukan dalam kontes itu adalah memilih pemenang yang paling sesuai dengan kriteria cantik menurut dunia dan masyarakat arab.
Menanggapi pakaian yang dikenakan peserta yang tidak seperti umunya kontes kecantikan lain, panitia menjelaskan bahwa menilai kecantikan tidak harus dengan memandang tubuh telanjang seorang wanita. Dan mereka menegaskan bahwa wanita dengan pakaian tertutup tidak hanya cantik tapi juga jauh lebih terhormat.
Penyelenggaraan Miss Arab World ini sudah seharusnya menjadi cerminan dan tolak ukur bagi banyak wanita di dunia. Selama ini kontes kecantikan yang ada hanyalah sebuah komoditi bisnis yang mengatasnamakan emansipasi wanita dan promosi pariwisata. Kontes-kontes tersebut tidak lebih dari acara yang merendahkan derajat wanita dan hanya menjadikan wanita sebagai objek kebendaan.
Kumpulan Foto Miss Arab World 2009